Selasa, 25 Februari 2014

KNOWLEDGE MANAGEMENT KUNCI SUSTAINABLE ENTERPRISE

Memasuki era knowledge-based economy, korporasi harus mampu menjadi learning organization yang melahirkan para knowledge worker, yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
Setelah revolusi teknologi informasi, masalah utama abad ini adalah bagaimana memanfaatkan informasi dan data menjadi knowledge yang melahirkan informasi. Kemampuan knowledge management sangat penting namun belum banyak disentuh dan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di Indonesia.
Mengembangkan kultur yang membiasakan setiap orang semakin kritis dalam menganalisis fakta dan data sehingga menjadi knowledge yang akan melahirkan kreativitas dan inovasi yang mampu memberikan value added bagi perusahaan. Kultur ini pada akhirnya akan mendukung terwujudnya sustainable enterprise.
Mengembangkan kemampuan analytical ability para karyawan, akan membiasakan setiap orang cermat menganalisis data dan informasi, sehingga mendalami bidang pekerjaannya dan mampu memberikan penilaian yang kritis. Dalam setiap rapat, kami terbiasa dengan format ringkas yang berbicara data (format seven sheets). Melalui kemampuan analisis yang tajam, masalah yang kompleks harus dapat dipresentasikan dalam format maksimal tujuh slide saja.
Pada akhirnya, kemampuan knowledge management (KM) ini harus bisa membuat setiap bagian mampu mengembangkan sendiri model of excellence di bagiannya masing-masing. Ini bagian dari functional management system. Pada hakikatnya esensi bisnis itu sudah bukan lagi persaingan antara barang dan jasa melainkan sudah menjadi persaingan kompetensi. Bisnis sudah harus dapat dilihat dengan pengertian ini. Sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan perlu mengembangkan aspek kompetensinya. Karyawan harus terus mengalami proses pengembangan kompetensi, baik dari skill, knowledge, hingga understanding dan attitude-nya.

Proses pengembangan kompetensi dimulai dari:

  • Menggali core compentence karyawan dengan menilai generic competency, hingga masing-masing karyawan mendapatkan grade-nya. 
  • Membekali karyawan dengan specific competency yang sesuai spesifikasi pekerjaannya.
  • Mengembangkan tingkat kompetensi karyawan hingga mencapai wisdom dan intuition, supaya mereka semakin peka dan terlatih melakukan penilaian-penilaian yang tepat. Kemampuan ini akan mendukung proses kreatif dan inovasi. Jika proses ini dilakukan terus menerus akan menghasilkan sustainable enterprise.
  • Menerapkan project management bagi karyawan bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada setiap karyawan bisa belajar di tempat lain atau di bidang-bidang lain melalui beberapa proyek tertentu. Dengan cara ini setiap orang disiapkan untuk menjadi generalis, sehingga pada waktu perusahaan berkembang mereka siap mengisi berbagai kemungkinan posisi yang ada. Selain memberikan peluang career path yang lebih luas, cara ini juga akan membiasakan para karyawan bekerja sama dengan kolega-kolega yang lain dan membuat perusahaan tidak bergantung pada satu orang tertentu.

Pengembangan multi-kompetensi ini manfaatnya sangat strategis. 
Merencanakan bisnis baru berarti ada calon project manager baru (internal promotion). Karyawan diarahkan untuk menjadi KNOWLEDGE WORKER untuk melahirkan PRODUK INOVATIF.

 
Sumber:
Judul Buku: Corporate Culture Challenge to Excellence (hal 51-53)
Editor: Dr. Djokosantoso Moeljono & Steve Sudjatmiko
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun 2007