Senin, 17 Maret 2014

VALUE INNOVATION - Nur Agustinus

Salam entrepreneur UC Onliner..
Kali ini saya akan membawakan materi tentang value innovation. Apa itu? Ini sangat berhubungan dengan business model innovation yang kita pelajari dalam minggu ini, demikian juga dengan apa yang telah dikemukakan oleh pak Atonius Tanan tentang Takutiruko. Apa itu? Business innovation selalu berhubungan dengan value innovation melalui sebuah strategi yang disebut dengan Blue Ocean Strategy.
 
Kalau kita mempelajari tentang Blue Ocean Strategy atau Strategi Samudra Biru, strategi ini mengandaikan bahwa kalau kita misalnya membuat sebuah bisnis dan bisnis itu adalah bisnis yang sangat umum, maka kita akan berkompetisi dengan berdarah-darah. Jadi itu yang disebut dengan Samudra Merah. Nah, kita harus bisa membuat bisnis kita berbeda dengan yang lain sehingga kita tidak berkompetisi dengan berdarah-darah itu dan kita bisa menjadi pemain di sebuah Samudra yang biru.

Bagaimana caranya? Inilah yang harus kita pahami dalam value innovation. Value innovation pada dasarnya adalah bagaimana kita memberikan nilai tambah kepada pelanggan kita, artinya kita menyampaikan value namun tidak hanya value yang kita sampaikan, tetapi kita harus bisa menurunkan biaya. Mengapa?

Pada dasarnya orang selalu mengatakan bahwa bagaimana inovasi yang akan Anda lakukan? Karena kita tahu bisnis supaya bisa kompetitif kita tahu memberikan nilai tambah. Namun, seringkali kalau kita hanya berpikir atau berfokus pada memberikan nilai tambah saja, maka pasti tentunya akan berakibat pada penambahan biaya. Contoh sederhana saja, “O, saya ingin memberikan inovasi berupa setiap pelanggan yang datang ke tempat saya, saya beri minum”. Menambahkan minum berarti menambahkan biaya. Pelanggan akan mendapatkan hadiah, maka menambahkan biaya. Semua itu berhubungan dengan cost/ biaya. Akibatnya apa? Dalam persaingan yang begitu ketat, seringkali justru di luaran harga yang makin murah membuat kita sulit sekali untuk bersaing dalam hal harga.

Value innovation harus berpikir bagaimana menaikkan value tapi mengurangi biaya. Apa contohnya? Contoh yang sederhana dalam bisnis kuliner, kita lihat ada sebuah restoran yang menggunakan piringnya itu bukan dengan piring yang seperti biasa kita gunakan untuk makan yaitu piring yang dengan keramik atau dengan melamine, tapi piringnya  menggunakan bambu atau rotan. Piring rotan ini sebetunya merupakan sebuah value innovation. Kenapa? Dengan menggunakan piring dari rotan ini yang biasanya ditambahkan alas berupa kertas coklat itu, kita tidak perlu lagi harus mencucui piring. Dengan demikian bisa mengurangi biaya tenaga kerja mencucui piring. Lalu kita juga bisa mengurangi resiko piring pecah. Disinilah letaknya bahwa ada inovasi yang kita lakukan tapi menurunkan biaya.

Nah, UC Onliner, bagaimana kita membuat value ini meningkatkan value, tapi menurunkan biaya. Karena memberikan value yang lebih tapi tanpa memberikan biaya membuat kita tidak akan bisa bersaing. Kesulitan bersaing karena harga kita tidak mungkin bisa lebih rendah. Banyak perusahaan yang sebetulnya bisa membuat value innovation ini berjalan dengan baik karena dia bisa menekan harganya tapi tidak mengurangi valuenya.

Contoh lain adalah miisalnya penerbangan Air Asia misalnya atau penerbangan dengan low budget. Kita tahu bahwa Air Asia adalah penerbangan yang relatif cukup murah. Kenapa mereka bisa murah? Mereka menggunakan value innovation misalnya dengan menggunakan internet. Dengan internet kita bisa melakukan pemesanan tiket, kita bisa melakukan check in, kita juga bisa terbang dengan biaya lebih rendah. Itulah yang membuat Air Asia menjual tiketnya memang lebih rendah. Kenapa? Biaya operasionalnya lebih rendah. Lebih rendahnya ini bisa karena juga katakanlah mereka menggunakan lahan parkir untuk pesawatnya di lokasi yang agak jauh memang, tapi tidak merugikan pelanggannya. Sehingga walaupun jauh, pelanggan tetap bersedia karena memang harganya lebih murah. Harga lebih murah ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan demikian Air Asia bisa membuat sebuah peluang baru, pasar baru dimana sebelumnya katakanlah orang untuk bisa naik pesawat terbang orang yang katakanlah punya uang lebih. Air Asia dengan value innovation yang dilakukannya ini dia membuat harga yang lebih murah karena biayanya memang dia bisa pangkas dengan sangat besar. Tetapi value yang diberikan tetap tinggi. Tentu mereka bisa mengurangi yang lain-lainnya misalnya tidak ada makan di pesawat, kalau mau makan beli lagi. Tentu bagasi juga bisa dikurangi. Kalau mau menambah bagasi ya akan ada biaya lagi. Dan itu pelanggan tidak akan merasa kecewa. Pelanggan tahu bahwa kalau dia memang low budget, low cost, maka dia akan menggunakan pesawat seperti itu. Tentunya mereka tidak bersaing dengan kemudian maskapai penerbangan yang lain seperti Garuda, Singapore Airlines. Mereka membidik pasar-pasar yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan Samudra Biru.

Nah, kita sebagai entrepreneur juga harus berpikir bagaimana kita membuat inovation ini atau inovasi yang kita lakukan ini benar-benar bisa dilakukan dengan memberikan nilai tambah tapi sekaligus mengurangi biaya. Contoh seperti tadi, yaitu sebuah rumah makan yang menggunakan piring dari rotan, itu sangat menghemat biaya. Piring rotannya mungkin juga lebih murah, kemudian juga mereka hanya menggunakan plastik. Mereka tidak perlu lagi mempunyai tenaga kerja yang harus mencuci piringnya, dengan demikian itu sangat mengurangi biaya. Selain itu bisa juga model bisnisnya dibuat dengan cara orang bisa mengambil makanannya langsung. Itu juga akan mengurangi pelayan mereka.

Jadi intinya, bagaimana kita tetap menaikkan value, tapi mengurangi biaya. Ini adalah kunci daripada value innovation. Nah dalam value innovation ini ada empat hal yang harus dilakukan. Yaitu, apa yang bisa kita tambahkan, kedua, apa yang bisa kita ciptakan, create, kemudian juga kita bisa menambahkan, lalu kita bisa harus tahu juga apa yang kita bisa kurangi atau sama sekali harus kita hilangkan. Ini adalah suatu hal yang sama dengan yang dibicarakan dari pak Antonius Tanan, yaitu tentang takutiruko. Tambahkan, kurangi, ubah, dan sebagainya atau kombinasikan.

Kalau kita bisa melihat apa yang bisa kita ciptakan hal baru, apa yang bisa kita tambahkan, ini adalah menaikkan value. Tapi apa yang kita bisa kurangi atau bahkan kita hilangkan, ini adalah mengurangi biaya. Nah, UC Onliner, kita tahu sekarang bahwa memberikan atau membuat sebuah inovasi tidak sekedar memberikan nilai tambah, tapi juga harus berpikir bagaimana mengurangi biaya karena dengan mengurangi biaya tentunya kita bisa mungkin entah itu menurunkan harga, atau justru meningkatkan profit. Value innovation terletak pada hal itu. Memberi nilai tambah, menurunkan biaya. Caranya seperti tadi, tambahkan atau ciptakan hal yang baru, dengan demikian akan memberikan nilai tambah, kemudian kurangi atau hilangkan sesuatu, dengan ini bisa membuat biaya menjadi turun.

Ini adalah kuncinya karena inovasi itu selalu penting. Inovasi tidak bisa lepas dari kehidupan sebuah entrepreneurship. Kalau kita sebagai entrepreneur tidak melakukan inovasi, kita pasti akan kalah berkompetisi dengan yang lain. Ingat, inovasi harus berupa value innovation supaya kita bisa melakukan inovasi, mengurangi biaya.
Demikian dari saya Nur Agustinus, semoga bermanfaat. Salam entrepreneur..

Sumber: T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online