Saya bahagia berada dengan anda hari ini, namun saya ingin menyampaikan dulu Salam
Entrepreneur. Hari ini kta berbicara tentang Ebtrepreneur. Maka untuk Entrepreneur
Onliners, saya sampaikan Salam Entrepreneur. Baiklah, pada waktu yang lalu saya telah
menyinggung tentang sukses seeorang. Dalam hal ini dalam bidang bisnis. Yaitu
Integritas, Profesionalisme, dan Entrepreneurship.
Integritas itu apa? Soal integritas, semua sudah tahu. Buat saya adalah, saya sebutlah
mulai dengan ABJ. Yaitu, Adil, Benar, dan Jujur. Untuk karyawan kita mupun untuk
kawan-kawan kita, terutama untuk pelaku bisnis, kita harus adil. Kita harus melakukan
sesuatu yang disukai pelanggan kita, oleh partner kita dan apa yang kita kehendaki.
Jadi namanya Adil. Kita harus lakukan yang benar, janganlah sesuatu yang salah, sesuatu
yang tidak berkenan kita lakukan untuk orang lain. Harus benar dan harus berpikir
yang benar, bertindak yang benar. Dan tentu Jujur. Ini inti daripada integritas.
Yang seharusnya integritas tersebut kita telah pelajari di sekolah-sekolah, dari
orang tua kita, terutama orang tua itu mengajarkan integritas. Nah, dalam bisnis
maupun dalam bidang kehidupan setiap hari integritas menjadi dasar daripada usaha
kita.
Nah, kemudian profesionalisme. Profesionalisme kita itu harus pintar, kita mengerti
tentang teknik, kita harus ahli. Jadi kalau tanpa kita ahli di bidang kita dan kita
bodoh, maka tentu kita tidak akan berhasil. Kemudian kita harus disiplin. Harus disiplin.
Semua janji kita harus penuhi. Profesionalisme harus disiplin. Harus punya sistem.
Banyak sekali orang tidak punya sistem. Kita seringkali melakukan sesuatu berulang-ulang
salah melulu. Dan tidak tepat. Jadi, kita harus ada sistem. Jadi kita harus
pintar disiplin sistem. Dan kita harus bekerja keras, rajin. Inilah untuk menjadi
berhasil.
Dan ketiga adalah Entrepreneurship. Entrepreneurship ialah kita harus punya wawasan.
Wawasan yang luas. Punya vision yang luas. Bahkan ada orang mengatakan yang
paling sukar ialah wawasan. Wawasan itu bukan hanya tentang materials, tapi
mengenai waktu. Menaksir apa yang terjadi masa depan. Bahkan kita harus bagaimana
kita membeli sesuatu barang kita bayar sekarang tapi kemudian harganya akan meloncat
sekian kali. Nah, itu wawasan. Wawasan juga kita memilih suatu bisnis. Kita harus
mempunyai wawasan bisnis itu punya future atau tidak. Kita harus menentukan
wawasan itu dapat kita jadikan bisnis? Apakah suatu barang merupakan sunset policy? Sunset policy jangan
anda masukkan investasi anda mengenai sunset policy. Anda harus mempunyai
wawasan tentang bisnis di Indonesia ini apa yang paling tepat anda masuki? Apakah
dalam bidang pertambangan? Apakah perikanan? Apakah perumahan? Apakah dalam bidang komoditis?
Apakah dalam bidang konsumsi? Apakah kuliner? Dan sebagainya. Nah, ini luar biasa
tentang wawasan ini. Tidak gampang. Mungkin salah satu yang paling sulit.
Nah, itu mengenai wawasan. Sehingga untuk dua puluh tahun yang lalu kami telah ambil
keputusan untuk investasi untuk jalan Dr. Satrio ini. Dua puluh tahun yang lalu kami
melihat Dr. Satrio ini adalah mempunyai potensi untuk menjadikan shopping street dan
menjadi tourism street. Dan cita-cita kami supaya Jakarta ada shopping street sudah
timbul lima puluh tahun yang lalu pada kami pertama kali pergi ke jepang kami melihat
Ginzai Street kemudian kami diperkuat kami melihat Sansilly di Paris calon shopping street yang
hebat sekali. Kemudian Orchard Road di Singupura menjadi jalan tourism dan shooping street yang
hebat sekali. Dan tiap kota. Di Beijing ada, di Sydney ada, di Los Angles ada, di
New York ada, semua mereka punya tourism and shopping street. Nah,
dua puluh tahun yang lalu kami melakukan investasi mulai beli tanah. Keputusan kita,
wawasan kami membangun di Jalan Dr. Satrio ini, investasi. Ini ada baru Ciputra World
1, ada Ciputra World 2 sana sedang dibangun dan kemudian seberang jalan Ciputra World
3. Itu merupakan suatu wawasan dan kita melakukan inovasi super blok seperti ini.
Di tiap Ciputra World itu ada Uniqueness. Ciputra World 1 apa uniqueness yang
tidak lain sampai dia super bloks terdiri daripada tuju delapan fungsi. Yang pertama
kali di shopping mall itu ada Artpreneur Center. Nah, kata Artpreneur Center itu
kami yang ciptakan Artpreneur Center. Terdiri dari apa? Pertama ialah Art Gallery. Kedua, Archo atau Experience Gallery.
Ketiga, ada museum dan ada teater.
Jadi, pertama kali di Indonesia dan jarang di dunia. Orang datang ke mall sekalugus
datang ke Art Center, Artpreneur Center dan sebagainya. Di sini juga ada kantor,
ada hotel, ada konominium, ada service apartement, dan lain-lain. Jadi bahkan di
sini juga ada juga medical center dan lain-lain. Jadi sekaligus dia entertaintment,
dia berbelanja, dia berobat, dia menginap, dia mengecap tentang seni. Demikian seni
itu dapat berkembang. Jadi anda harus punya wawasan. Baru anda harus punya kreatifitas.
Ya, kreatif. Anda harus melakukan sesuatu yang bermanfaat. Anda harus menciptakan
sesuatu yang baru. Dan juga demikan juga inovasi. Bagaimana anda harus merubah sesuatu
yang orang lain tidak mampu. Anda lakukan hal tersebut. Jadi itulah kunci entrepreneurship.
Bagaimana anda harus mempunyai kemampuan untuk merubah sampah menjadi emas. Atau
sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga. Begitu banyak contoh-contoh yang tidak
berharga menjadi berharga. Kami sendiri contoh misalnya kami membangun ancol. Kalo
kami itu bagaimana yang rawa-rawa menjadi pusat rekreasi dan pariwisata paling hebat
di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang pengunjungnya lima belas juga per tahun.
Sampai entrepreneurship adalah keberanian mengambil resiko. Nah, keberanian mengambil
resiko tersebut. Demikian juga kami telah membangun Jaya Group, Metropolitan Group,
Ciputra Group, ratusan project dengan penuh keberanian. Dan semua tanpa modal. Modal
adalah, modal itu entrepreneurship. Jadi, betapa penting entrepreneurship tersebut.
Yaitu berani mengambil resiko.
Ya, itulah. Hari ini kami berbicara tentang kepada para onliners tenang integritas,
profesionalisme dan entrepreneurship. Kami harapkan contoh-contoh yang kami
berikan bisa menggugah para onliners supaya benar-benar anda bisa menjadi entrepreneur
yang sejati dan semua ini dimulai dengan modal yang cetek sekali. Kami waktu
mulai tahun enam puluh satu, tanpa uang satu sen pun. Sepuluh tahun kemudian kami
mulai dengan Metropolitan Group. Kemudian sepuluh tahun kemudian kami mulai dengan
keluarga kami. Ya, dan kemudian kami seperti sekarang sudah berkembang dan semua
itu karena entrepreneurship di samping dasarnya adalah inegritas dan professionalisme.
Dan semua karena berkat Tuhan, kami mampu memiliki integritas, profesionalisme, dan
entrepreneurship. Semua karena berkat Tuhan kepada kami.
UC Onliners, saya bahagia sekali. Karena ini merupakan panggilan buat saya untuk
menjadikan Negara Indonesia menjadi Negara Entrepreneur. Pada waktu yang lalu saya
menyinggung tentang sebuah sajak yang saya karang. Punya mata tetapi tidak melihat.
Walaupun melihat, tetapi tidak berkesan. Walaupun berkesan tetapi tidak ada action.
Walaupun action tetapi tidak berentrepreneur. Walaupun berentrepreneur ternyata
gagal. Namun walaupun gagal, kita bangkit. Gagal sepuluh kali, kita bangkit sebelas
kali.
Ini menggambarkan suatu proses entrepreneurship. Dari kita melihat sampai kita implementasi.
Ini penting sekali. Kalau kita tidak mengikuti proses tersebut, misalnya bagian pertama
ada yang melihat tetapi tidak berpikir. Maksudnya begini, kita tidak berpikir, berarti
kita tidak memakai otak. Sebab otak itu untuk berpikir. Banya sekali kita hanya memakai
perasaan. Tapi itu tidak cukup. Perasaan itu penting, tapi itu tidak cukup. Kita
rasa dengan otak. Kita harus putar otak supaya apa yang kita lihat itu menjadi berguna,
mencapai target yang telah kita letakkan. Seperti misalnya begini. Saya melihat satu
bidang tanah. O, bidang tanah ini bagus. Tetapi kita tidak berpikir bahwa bidang
tanah itu harus dimanfaatkan. Lantas kita berpikir. Wah, tanah ini seperti itu, susah
kita manfaatkan. Jadi kita tidak berpikir padahal atau kita melihat tanah itu penuh
dengan gubug-gubug. Penuh dengan penghuni liar. Tapi kita tidak tahu bahwa di belakang
tanah itu ada jalan yang bisa dibangun. Nah, kalau jalan itu bisa dibangun, letak
tanah ini yang tadi melalui jalan lama sepuluh kilometer padahal dari situ itu langsung.
Hanya cukup 500 meter. Jadi kita sudah apriory tanah ini terlalu jauh, tanah
ini penuh dengan rumah liar. Wah, ini kita nggak tahu pemiliknya di mana. Bahakan
kita lihat, wah, rumah ini tempat membuang sampah. Padahal. Wah, jauh dari kota.
Padahal jauh dari kota karena kita harus muter-muter. Nan itu berarti kita harus
melihat selalu dengan berpikir. Tanpa berpikir, kita akan selalu merasa susah, berpikir
negatif. Kita harus berpikir dengan kata lain positif untuk kita eksplor kemungkinan-kemungkinan
yang ada. Itu yang terjadi pada diri kami. Jadi, malihat dengan memakai otak, memakai
perasaan, memakai hati, dan seterusnya. Jadi, kita harus melihat dengan kaca seorang
entrepreneur yaitu ingin merubah dari yang tidak berharga menjadi berharga. Dari
sampah menjadi emas. Jadi mindset kita, kita sudah letakkan ke sana. Bahwa
saya ingin mempunyai prestasi. Dari yang tidak ada menjadi ada, dari sampah menjadi
emas. Itulah prinsipnya daripada entrepreneur. Penjalasan saya, keterangan saya tentang
entrepreneurship, nanti akan bersambung berikutnya. Sementara hari ini begitu dulu.
Kami terimakasih atas perhatian anda. Dan tentu saya tidak akan lupa menyampaikan
salam entrepreneur kepada UC Onliners. Sampai bertemu lagi. Sukses. Tuhan Memberkati..
Sumber : Entrepreneurship Ciputra Way (Batch 2)
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online