Salam entrepreneur. Halo UC Onliner. Siapa yang bisa menjadi seorang entrepreneur?
Siapa yang bisa menjadi seorang entrepreneur adalah mereka yang siap turun ke lorong,
ke lorong ketidakpastian dan ketidak jelasan, namun mereka memiliki tekad yang kuat
untuk mencapai tingginya puncak kesuksesan. Tetapi ingat, Anda harus melewati lorong
ketidakpastian. Pada satu kesempatan saya teringat bahwa bapak Ciputra pernah berkata,
“Saya bisa. Mengapa Anda tidak bisa menjadi seoorang entrepreneur? Apa yang
membedakan saya dengan Anda?”. Saya sangat mengingat sekali kata-kata bapak
Ciputra ini dan saya berusaha mencari jawaban-jawabannya secara akademik. Dan kemudian
saya menemukan bahwa salah satu jawabannya, salah satu jawabannya adalah keberanian
bapak Ciputra dan seluruh entreprneur sukses lainnya untuk mengambil dan menghadapi
resiko. Resiko. Pertanyaannya adalah, mengapa orang yang behasil mencapai puncak
keberhasilannya sebagai seorang entrepreneur berani untuk mengambil dan berhasil
dalam menghadapi resiko? Mereka karena mengapa berani mengambil resiko dan mengapa
mereka berhasil dalam menghadapi ressiko tersebut?
Jawabannya adalah mereka mampu untuk mengenali resiko. Satu. Karena mereka mampu
untuk mengenali resiko yang akan mereka hadapi. Dengan mengenali resiko tersebut
mereka mampu untuk memperhitungkan resiko yang akan mereka hadapi serta mengubah
resiko yang mereka hadapi tersebut justru menjadi rahasia keberhasilan mereka. Pak
Ci mempunyai istilah untuk keadaan seperti ini. Entrepreneur adalah calculated risk taker.
Mengambil resiko tetapi dengan memperhitungkan, mengenalinya, kemudian mengahdapi
resiko tersebut.
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana Anda untuk mengahadapi
resiko tersebut. Ada tiga hal yang akan kita sama-sama bahas yaitu pengertian tentang
resiko, kemudian jenis-jenis dari resiko, kemudian bagaimana proses manajemen resiko
itu? Akan kita jalankan bersama-sama.
Bagian pertama adalah pengertian resiko. Kita perlu memahami resiko. Menurut para
ahli, resiko adalah suatu kondisi dimana kemungkinan terjadinya deviasi antara outcome
yang kita harapkan. Menurut Vaughan, risk is condition in wich there is possibility of an adverse deviation,
kemungkinan penyelewengan from a desire outcome that is expected or hope for.
Yang keduua, kita bisa kutip lagi dari apa yang dikatakan oleh Jones, yaitu risk the uncertainty that expected outcomes will not be fulfilled.
Kita ringkas menjadi apa itu resiko? Satu, adalah kerugian yang tidak kita harapkan.
Jadi, resiko itu adalah kerugian yang tidak kita harapkan sama sekali. Dua, penyimpangan
dari apa yang kita harapkan. Ketiga, kejadian yang tidak menguntungkan kita. Resiko
kita jelaskan menjadi tiga. Kita jelaskan menjadi tiga pengertian yaitu, satu, kerugian
yang tidak kita harapkan. Dua, penyimpangan dari yang diharapkan. Dalam satu bisnis
kita mengharapkan keuntungan sebesar sepuluh juta. Tetapi kenyataannya kita tidak
berhasil mendapatkan satu juta. Maka itu menjadi penyimpangan dari yang kita harapkan.
Itu resiko. Yang ketiga adalah kejadian yang tidak menguntungkan.
UC Onliner dimanapun Anda berada saat ini, ketika Anda melihat video ini, bisa jadi
Anda adalah satu, seseorang yang bertekad, mempunyai tekad menjadi seorang entrepreneur,
tetapi anda tidak berani memulai. Dua, bisa jadi Anda adalah seorang entrepreneur,
Anda memiliki perusahaan saat ini. Anda bertekad mengembangkan usaha Anda, menumbuhkan
perusahaan Anda tidak dua kali, tidak tiga kali, tidak sepuluh kali, tetapi seratus
kali lipat, tetapi Anda tidak berani untuk mengerjakannya. Mengapa? Untuk seorang
yang bertekad untuk menjadi seorang entrepreneur tetapi Anda tidak berani untuk memulai,
tidak berani untuk melangkah menjadi seorang entrepreneur, karena Anda takut atas
resiko-resikonya bukan? Karena Anda mengerti ketika Anda saat ini berada dalam suatu
zona kenyamanan, mungkin Anda sekarang sedang bekerja, Anda takut kehilangan penghasilan
yang Anda dapat secara rutin, Anda mempertaruhkan itu, dan karena Anda tidak berani,
Anda tidak memulainya. Yang kedua, bagi Anda yang saat ini sudah memiliki perusahaan,
dan Anda mempunyai keinginan untuk mengembangkan usaha ini bahkan seratus kali, tetapi
Anda tidak ingin memulai. Mengapa? Karena Anda takut bukan? Anda takut kehilangan
apa yang sudah Anda rintis hingga saat ini. Takut akan apa? Resiko. Resiko selalu
menjadi kata kuncinya mengapa kita tidak berani melangkah. Resiko adalah sesuatu
yang tidak kita harapakan. Yang sangat-sangat tidak kita harapkan. Dan resiko tetap
ada dan selalu menanti Anda.
Sebagai seorang entrepreneur, menghindari resiko bukan suatu jawaban, tetapi mengahadapi
resiko tanpa persiapan adalah konyol, yang menjadikan Anda tergantung pada hoki Anda
belaka. Bagaimana seharusnya Anda lakukan? Anda harus mengenali resiko, Anda harus
menghadapinya, memperhitungkannya dan mengubah resiko tersebut menjadi keuntungan
bagi Anda. Itu kuncinya.
Ada dua kata yang saya ingin Anda mengenalinya terlebih dahulu yaitu Eksposur dan
Peril. Apa itu Eksposur? Eksposur adalah sumber dari resiko itu sendiri. Misalkan
contohnya, suatu bangunan yang bisa terbakar, Anda mempunyai gudang sebagai tempat
usaha Anda, Anda tahu ini bisa terbakar suatu saat. Dalam satu kejadian, bagaimana
bila bangunan ini terbakar? Di dalamnya banyak persediaan barang Anda. Anda akan
menderita kerugian yang luar biasa. Bangunan tersebut dengan resiko kebakaran adalah
Eksposurer. Dan kedua adalah Peril. Peril adalah peristiwa yang merugikan. Peristiwanya.
Misalkan dalam contoh diatas adalah bangunan yang bisa terbakar. Eksposurenya adalah
bangunan, sedangkan Perilnya adalah kebakaran.
Tahukah Anda bahwa seseorang mempunyai kemungkinan, mempunyai resiko tenggelam di
dalam bathtub. Anda tahu bathtub, tempat Anda berendam ketika Anda mandi, 1:685.000
ketika Anda mandi. 1:685.000 kemungkinan Anda berendam dan tenggelam di bathtub.
Tahukah Anda bahwa 1 dalam 240.000 kemungkinan Anda bisa tersambar petir. Ada lagi,
1:117 kemungkinan Anda terbang menggunakan pesawat dimana pilot pesawat terbang Anda
adalah pemabuk. Ada lagi, 1 kemungkinan 1:24.000 kita akan megalami kecelakaan dalam
bekerja. Masih ada lagi, bagi Anda pemain golf, Anda mengerti hole in one?
Dengan memukul bola golf kemudian langsung dalam satu kali pukulan masuk ke dalam
lubangnya, kemungkinan tersebut ada dalam 1:15.000. Anda juga mempunyai kemungkinan
1:250, Anda mengahasilkan melahirkan bayi yang super jenius. Kemudian ada kemungkinan
1:14 juta Anda memenangkan lotre. Perbandingan-perbandingan tersebut mencerminkan
resiko.
Demikian sesi pertama yang dapat saya sampaikan kali ini. Kita akan lanjut pada
sesi dua berikutya. Salam entrepreneur.
Sumber: T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online