Kamis, 10 April 2014

GLOBAL ENTREPRENEURSHIP & SCALE-UP BUSINESS - Inge Gunawan

Salam entrepreneur. Halo UC Onliner, saya Inge Gunawan. Hari ini saya akan sharing mengenai Global Entrepreneurship and Scaling Up Your Business. Sebagaimana kita ketahui, bahwa globalisasi sudah tidak bisa kita cegah lagi. Banyak sekali counters atau bisnis yang bisa dibuka di berbagai tempat dan bisa dicapai atau diperoleh dengan sangat mudah. Hari ini saya akan membahas mengenai tiga hal. Yang pertama adalah bagaimana untuk mencapai globalisasi itu dengan cara ekspor, kemudian bigger  store atau kita memasuki pasar yang disebut dengan multinational company, dan yang ketiga adalah more outlets atau biasanya kita biasa tahu dengan istilah franchise atau waralaba.
Yang pertama, kita lihat bagaimana ekspor. Kita bisa lihat banyak bisnis yang berkembang mulai dengan start up dan berkembang, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melakukan ekspor. Salah satu di antaranya adalah dengan perkembangan adanya website ataupun facebook ataupun segala sesuatu dengan perkembangan internet yang memungkinkan seseorang sekarang menjual barang, bertransaksi dengan mudah melalui online atau website. Bahkan pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang sangat simpel. Setelah mereka memilih barang yang mereka lihat, kemudian mereka bisa melakukan transaksi secara online, dan barang bisa dikirim. Apabila tidak sesuai dengan permintaan, bisa dikirim kembali karena mereka sudah memberikan fasilitas juga untuk memulangkan atau mengembalikan barang atau produk tersebut.
Kemudian dengan berbagai fasilitas yang saat ini sudah mulai disediakan dengan adanya sistem ekspor secara LCL atau pun secara kontainer, atau pun kita bisa mulai ekspor dengan cara meminjam nama dari perusahaan yang lain yang sudah bergerak di bidang industri tertentu, itu bisa kita lakukan dengan mudah bagi pertama kali company yang akan melakukan ekspor. Jadi, saat ini segala sesuatunya sudah bisa sangat dipermudah untuk melakukan globalisasi.
Yang kedua, yang berikutnya adalah selling to multinational company. Seperti kita ketahui bahwa seseorang memulai start up bisnis dan akhirnya berhasil mengembangkan bisnis tersebut sangat berpeluang untuk memasuki pangsa pasar yang global dengan memasukkan barang atau produk tersebut ke multi nasional company. Artinya, kita memiliki kriteria tertentu seperti Carrefour, Hypermart, atau departmen store yang lain atau pun juga kita memasuki hotel-hotel berbintang empat atau lima sehingga produk kita semakin masuk ke pangsa pasar global.
Kemudian berikutnya adalah yang kita sebut dengan franchise. Kita bisa lihat bagaimana seseorang yang melakukan start up bisnis mulai dari kecil dan satu store, tetapi kemudian berkembang menjadi beberapa store.
Saya sendiri sebagai fasilitator di berbagai bisnis mahasiswa, saya beberapa kali mentoring projek bisnis mahasiswa ada yang memulai dengan sangat sederhana, simpel. Start up bisnis dengan satu outlet kecil, tetapi akhirnya mereka bisa mengamas itu dan mengembangkannya menjadi beberapa outlet sekaligus dan berkembang dari kota ke kota dan akhirnya bisa memasuki pangsa pasar dengan franchise. Dan mereka bisa menjual franchise tersebut.
Artinya, dari ketiga hal itu kita bisa memasuki pangsa pasar global, entah Anda mengembangkan bisnis Anda dengan cara opportunity ekspor, bisa juga melalui pangsa pasal multinational company, bisa juga Anda membuka franchise atau cabang-cabang yang baru. Ada beberapa contoh yang saya mau sharingkan, yang pertama adalah kelompok mahasiswa terdiri dari lima orang mahasiswa Universitas Ciputra yang melakukan bisnis di bidang food and beverage. Mereka melakukan bisnis ini pertamakali karena mereka merasa bahwa resources yang mereka miliki adalah di bidang food and baverage. Mereka memiliki passion disitu, kemudian mereka juga memiliki beberapa kenalan di bidang food and beverage, Akhirnya mereka memutuskan setelah berdiskusi dan melihat pasar, mereka melakukan bisnis di bidang vegetarian food. Mereka membuat produk frozen food yang sehat, alami, dari bahan nabati. Kebetulan mereka juga mengenal supplier yang bisa mereka ajak berpartner. Akhirnya mereka memulai bisnis tersebut, memulai dengan door to door, kemudian mereka memulai dengan mencoba memasukkan ke beberapa rumah sakit dan beberapa hotel. Akhirnya mereka berhasil mendapatkan partner yaitu sebuah hotel berbintang empat di Surabaya dan akhirnya sampai sekarang mereka bisa membuka sebuah outlet atau sebuah pojok di hotel tersebut khusus untuk makanan mereka dan mereka mengembangkan makanan ini menjadi sangat bervariasi, kemudian betul-betul makanan ini menjadi ciri khas dari hotel tersebut. Dengan partner yang benar, dengan mereka mengembangkan bisnis ini sesuai dengan resources, dengan passion yang mereka miliki, akhirnya mereka sekarang eksis di hotel tersebut dan mereka mulai akan merambah lagi ke hotel yang lain dan juga rumah sakit.
Kemudian saya juga mengajak beberapa mahasiswa untuk mengikuti Matrade International Trade Fair di kuala Lumpur, Malaysia. Ada beberapa kelompok yang berpameran di sana dan mencoba mengambil kesempatan atau opportunity untuk mendapatkan buyer internasional, atau mereka mau melakukan ekspor. Pada waktu itu ada sekelompok mahasiswa itu juga membawa produk sumber daya/ resources dari Indonesia. Karena mereka memiliki passion dan kebetulan juga family mereka bergerak di bidang sumber daya hasil laut dari Indonesia terutama Indonesia bagian timur, maka mereka membawa beberapa ikan asin, kemudian juga seaweed atau rumput laut dan beberapa produk laut yang lain. Pada waktu itu mereka mendapat kunjungan dari salah seorang calon buyer dan kemudian mereka berdiskusi di sana, di Matrade International Trade Fair tersebut di tempat pameran itu, lalu malamnya mereka diundang dinner oleh calon customer tersebut. Dan akhirnya mereka mendapatkan deal untuk customer tersebut dan sampai sekarang customer itu menjadi pelanggan tetap mereka. Dari situ mereka mengambangkan bisnis yang luar biasa sekali untuk produk seaweed atau rumput laut. Saat ini mereka memiliki pertanian rumput laut sendiri di Madura dan di juga di Situbondo, dan mereka juga betul-betul memukul tengkulak. Artinya mereka betul-betul membeli dari para petani rumput laut tersebut dengan cash. Jadi, mereka tidak menunda atau memberikan kredit-kredit kemudian membeli dengan harga yang murah seperti yang tengkulak lakukan. Dan itu betul-betul memukul tengkulak, dan akhirnya mereka bahkan memiliki resources sendiri, artinya memiliki lahan sendiri untuk produk rumput laut tersebut.
Kemudian saya juga melihat ada beberapa mahasiswa yang mencoba untuk mengembangkan bisnis mereka dengan cara membuka cabang yang baru dan akhirnya bisa menjadi franchise. Tentunya Anda mungkin UC Onliner pernah mendengar tentang Pentol Arcip Universitas Ciputra. Dalam waktu dua puluh bulan, mereka bisa buka sembilan belas outlet di lebih dari lima kota. Dan itu luar biasa sekali. Mereka melakukannya dengan cara yang simpel pertama kali dengan satu outlet kemudian dengan berpartner dengan baik karena salah satu kebetulan juga memiliki resources di penggilingan daging, pengolahan daging dan kemudian mereka membuat itu higienis dan bagus dan kemudian mereka mengembangkannya ke kota-kota besar yang lain dengan cara berpartner juga.
UC Onliner, kita percaya bahwa dengan mengembangkan bisnis dengan effectuation principles, dan juga beberapa contoh yang saya jelaskan tadi, kita berharap bahwa kita bisa mengembangkan bisnis kita dan itu bukan hal yang sulit. Kita bisa memulainya dengan bertanya kepada diri kita dengan bisnis kita, apa yang bisa kita kembangkan, kemudian mencari partner dan peluang-peluang yang ada.
Demikian beberapa contoh mahasiswa Universitas Ciputra yang sudah berhasil untuk melakukan scaling up dari bisnis. Saya Inge Gunawan. Salam entrepreneur..

Sumber:T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online