Salam entrepreneur. Halo UC Onliner, saya Inge Gunawan. Hari ini saya akan sharing
mengenai Global Entrepreneurship and Scaling Up Your Business. Sebagaimana kita ketahui,
bahwa globalisasi sudah tidak bisa kita cegah lagi. Banyak sekali counters atau bisnis
yang bisa dibuka di berbagai tempat dan bisa dicapai atau diperoleh dengan sangat
mudah. Hari ini saya akan membahas mengenai tiga hal. Yang pertama adalah bagaimana
untuk mencapai globalisasi itu dengan cara ekspor, kemudian bigger store atau
kita memasuki pasar yang disebut dengan multinational company, dan yang ketiga adalah
more outlets atau biasanya kita biasa tahu dengan istilah franchise atau waralaba.
Yang pertama, kita lihat bagaimana ekspor. Kita bisa lihat banyak bisnis yang berkembang
mulai dengan start up dan berkembang, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk melakukan
ekspor. Salah satu di antaranya adalah dengan perkembangan adanya website ataupun
facebook ataupun segala sesuatu dengan perkembangan internet yang memungkinkan seseorang
sekarang menjual barang, bertransaksi dengan mudah melalui online atau website. Bahkan
pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang sangat simpel. Setelah mereka
memilih barang yang mereka lihat, kemudian mereka bisa melakukan transaksi secara
online, dan barang bisa dikirim. Apabila tidak sesuai dengan permintaan, bisa dikirim
kembali karena mereka sudah memberikan fasilitas juga untuk memulangkan atau mengembalikan
barang atau produk tersebut.
Kemudian dengan berbagai fasilitas yang saat ini sudah mulai disediakan dengan adanya
sistem ekspor secara LCL atau pun secara kontainer, atau pun kita bisa mulai ekspor
dengan cara meminjam nama dari perusahaan yang lain yang sudah bergerak di bidang
industri tertentu, itu bisa kita lakukan dengan mudah bagi pertama kali company yang
akan melakukan ekspor. Jadi, saat ini segala sesuatunya sudah bisa sangat dipermudah
untuk melakukan globalisasi.
Yang kedua, yang berikutnya adalah selling to multinational company. Seperti kita
ketahui bahwa seseorang memulai start up bisnis dan akhirnya berhasil mengembangkan
bisnis tersebut sangat berpeluang untuk memasuki pangsa pasar yang global dengan
memasukkan barang atau produk tersebut ke multi nasional company. Artinya, kita memiliki
kriteria tertentu seperti Carrefour, Hypermart, atau departmen store yang lain atau
pun juga kita memasuki hotel-hotel berbintang empat atau lima sehingga produk kita
semakin masuk ke pangsa pasar global.
Kemudian berikutnya adalah yang kita sebut dengan franchise. Kita bisa lihat bagaimana
seseorang yang melakukan start up bisnis mulai dari kecil dan satu store, tetapi
kemudian berkembang menjadi beberapa store.
Saya sendiri sebagai fasilitator di berbagai bisnis mahasiswa, saya beberapa kali
mentoring projek bisnis mahasiswa ada yang memulai dengan sangat sederhana, simpel.
Start up bisnis dengan satu outlet kecil, tetapi akhirnya mereka bisa mengamas itu
dan mengembangkannya menjadi beberapa outlet sekaligus dan berkembang dari kota ke
kota dan akhirnya bisa memasuki pangsa pasar dengan franchise. Dan mereka bisa menjual
franchise tersebut.
Artinya, dari ketiga hal itu kita bisa memasuki pangsa pasar global, entah Anda
mengembangkan bisnis Anda dengan cara opportunity ekspor, bisa juga melalui pangsa
pasal multinational company, bisa juga Anda membuka franchise atau cabang-cabang
yang baru. Ada beberapa contoh yang saya mau sharingkan, yang pertama adalah kelompok
mahasiswa terdiri dari lima orang mahasiswa Universitas Ciputra yang melakukan bisnis
di bidang food and beverage. Mereka melakukan bisnis ini pertamakali karena mereka
merasa bahwa resources yang mereka miliki adalah di bidang food and baverage. Mereka
memiliki passion disitu, kemudian mereka juga memiliki beberapa kenalan di bidang
food and beverage, Akhirnya mereka memutuskan setelah berdiskusi dan melihat pasar,
mereka melakukan bisnis di bidang vegetarian food. Mereka membuat produk frozen food
yang sehat, alami, dari bahan nabati. Kebetulan mereka juga mengenal supplier yang
bisa mereka ajak berpartner. Akhirnya mereka memulai bisnis tersebut, memulai dengan
door to door, kemudian mereka memulai dengan mencoba memasukkan ke beberapa rumah
sakit dan beberapa hotel. Akhirnya mereka berhasil mendapatkan partner yaitu sebuah
hotel berbintang empat di Surabaya dan akhirnya sampai sekarang mereka bisa membuka
sebuah outlet atau sebuah pojok di hotel tersebut khusus untuk makanan mereka dan
mereka mengembangkan makanan ini menjadi sangat bervariasi, kemudian betul-betul
makanan ini menjadi ciri khas dari hotel tersebut. Dengan partner yang benar, dengan
mereka mengembangkan bisnis ini sesuai dengan resources, dengan passion yang mereka
miliki, akhirnya mereka sekarang eksis di hotel tersebut dan mereka mulai akan merambah
lagi ke hotel yang lain dan juga rumah sakit.
Kemudian saya juga mengajak beberapa mahasiswa untuk mengikuti Matrade International
Trade Fair di kuala Lumpur, Malaysia. Ada beberapa kelompok yang berpameran di sana
dan mencoba mengambil kesempatan atau opportunity untuk mendapatkan buyer internasional,
atau mereka mau melakukan ekspor. Pada waktu itu ada sekelompok mahasiswa itu juga
membawa produk sumber daya/ resources dari Indonesia. Karena mereka memiliki passion
dan kebetulan juga family mereka bergerak di bidang sumber daya hasil laut dari Indonesia
terutama Indonesia bagian timur, maka mereka membawa beberapa ikan asin, kemudian
juga seaweed atau rumput laut dan beberapa produk laut yang lain. Pada waktu itu
mereka mendapat kunjungan dari salah seorang calon buyer dan kemudian mereka berdiskusi
di sana, di Matrade International Trade Fair tersebut di tempat pameran itu, lalu
malamnya mereka diundang dinner oleh calon customer tersebut. Dan akhirnya mereka
mendapatkan deal untuk customer tersebut dan sampai sekarang customer itu menjadi
pelanggan tetap mereka. Dari situ mereka mengambangkan bisnis yang luar biasa sekali
untuk produk seaweed atau rumput laut. Saat ini mereka memiliki pertanian rumput
laut sendiri di Madura dan di juga di Situbondo, dan mereka juga betul-betul memukul
tengkulak. Artinya mereka betul-betul membeli dari para petani rumput laut tersebut
dengan cash. Jadi, mereka tidak menunda atau memberikan kredit-kredit kemudian membeli
dengan harga yang murah seperti yang tengkulak lakukan. Dan itu betul-betul memukul
tengkulak, dan akhirnya mereka bahkan memiliki resources sendiri, artinya memiliki
lahan sendiri untuk produk rumput laut tersebut.
Kemudian saya juga melihat ada beberapa mahasiswa yang mencoba untuk mengembangkan
bisnis mereka dengan cara membuka cabang yang baru dan akhirnya bisa menjadi franchise.
Tentunya Anda mungkin UC Onliner pernah mendengar tentang Pentol Arcip Universitas
Ciputra. Dalam waktu dua puluh bulan, mereka bisa buka sembilan belas outlet di lebih
dari lima kota. Dan itu luar biasa sekali. Mereka melakukannya dengan cara yang simpel
pertama kali dengan satu outlet kemudian dengan berpartner dengan baik karena salah
satu kebetulan juga memiliki resources di penggilingan daging, pengolahan daging
dan kemudian mereka membuat itu higienis dan bagus dan kemudian mereka mengembangkannya
ke kota-kota besar yang lain dengan cara berpartner juga.
UC Onliner, kita percaya bahwa dengan mengembangkan bisnis dengan effectuation principles,
dan juga beberapa contoh yang saya jelaskan tadi, kita berharap bahwa kita bisa mengembangkan
bisnis kita dan itu bukan hal yang sulit. Kita bisa memulainya dengan bertanya kepada
diri kita dengan bisnis kita, apa yang bisa kita kembangkan, kemudian mencari partner
dan peluang-peluang yang ada.
Demikian beberapa contoh mahasiswa Universitas Ciputra yang sudah berhasil untuk
melakukan scaling up dari bisnis. Saya Inge Gunawan. Salam entrepreneur..
Sumber:T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online