Salam entrepreneur UC Onlier. Seperti yang dikatakan oleh Schumpeter bahwa sebuah
negara itu maju Schumpeter itu salah satu ekonom terkemuka. Dia mengatakan bahwa
satu negara itu ekonominya akan maju, salah satunya tadi selain dilahirkannya entrepreneur-entrepreneur
juga adalah yang kedua adalah dibangunnya sebuah sistem yang bisa mendorong terjadinya
kreativitas dan inovasi dan yang ketiga tentunya adalah inovasi itu sendiri. Kalau
ini sistemnya yang kedua yang ketiga ini ini lebih kepada hasil konkrit dari
inovasi itu sendiri. Inovasi ini adalah memang kunci utama bisnis apapun pada akhirnya
untuk bisa bukan hanya survive tapi menjadi pemenang dalam jangka panjang memang
di inovasi.
Inovasi itu sendiri bisa dari dalam bisa dari luar, bisa karena karya dari pemikiran
seseorang bisa juga karena dia itu output dari bekerjanya sebuah sistem. Artinya
untuk melalukan inovasi itu perlu juga dibangun sebuah sistem sehingga bisa terdorong
lahirnya inovasi tadi. Makanya Schumpeter tadi mengatakan sebagaia poin yang kedua.
Nah kalau dari pengalaman saya sendiri, yang dikatakan inovasi itu kan ada yang
merumuskan inovasi itu adalah formula dari invention plus commercialization, artinya
ada temuan-temuan, tapi temuan itu bisa menjadi komersil. Anda menemukan sebuah produk
anda bisa membikin sebuah katakanlah sebuah pesawat super sonic, tapi kalau tidak
ada nilai komersilnya that is not a innovation, that is only invention dan bisnis
yang diperlukan adalah innovation dan di dalam innovation ada invention, yang kita
butuhkan bukan hanya invention. Nah kedua seperti itu.
Ketiga juga yang perlu diingat yang namanya inovasi itu prosesnya, itu dimulai dari
ideation, dari ideation itulah keluar creativity, creativity itulah diwujudkan dengan
outcome tertentu atau output tertentu di situlah akan terjadi innovation itu yang
ketiga.
Yang keempat inovation itu bisa dilihat, jangan dilihat maksud saya bahwa
itu dalam artian produk inovation proses pun juga sebuah inovation, produk itu juga
bisa sebuah innovation, proses pun itu juga sebuah innovation. Nah termasuk strategi
dan strategi itu adalah innovation yang paling impactfull adalah innovation dalam
sebuah strategi itu yang dampaknya paling besar dia, bahkan lebih besar dari produk
innovation.
Ini yang kemudian apa namanya tinggal kita sikapi kalau perusahaan kita masih kecil
ya kita belum bisa muluk-muluk melakukan inovasinya dalam membangun sistem segala
macam, ya sudah di sinilah lalu balik lagi peranan dari pendiri tersebut memeras
otaknya keluarlah ide-ide terobosan dan kemudian ide-ide itu dia wujudkan dari sebuah
ideation menjadi sebuah inovation.
Misalnya pada waktu saya ya pertama kali masuk di bisnis minuman. Saya tahu bahwa
kita sebagai new player di minuman. Pemain minuman sudah cukup banyak gitu, maka
saya berpikirnya masuk dari satu pintu yang dimana istilahnya kalau menyerbu ke sarang
musuh kita pilih pintu gerbang yang penjaga paling lemah dan sekali lagi penjagaan
itu lemah atau tidak lemah itu relatif. Relatifitas itu terletak kepada kemudian
balik lagi ini inovasi yang kita lakukan baik dalam strategi, produk, preses segala
macam. Pada saat itu kemudian saya masuk minuman itu dengan memperkenalkan jenis
minuman yang memang belum ada di pasar balik lagi ini differentation ini saya katakan.
Yang disebut namanya jelly itu adalah masuk dalam kategori confectionary itu bukan
minuman, itu di situ kemudian saya modifikasi sedemikian rupa jelly itu saya buat
lebih encer sehingga dia bisa diklip menjadi jelly drink minuman tapi bukannya hanya
sekedar bentuk minuman jelly drink tapi saya tambahkan ingredient tertentu yang memberikan
nilai tambah bagi konsumen kita. Terus ada differentationnya itupun saya luncurkan
dengan packaging yang sedemikian rupa yang di pasar saat itu belum ada. Singkat kata
dari packaging, dari produknya dari apa cara menjualnya dari komunikasinya
semua kita bikin memang berbeda dan perbedaan itu sekali lagi di appreciate oleh
konsumen dan itu yang kemudian membuat menjadi sebuah keberhasilan. Okky Jelly Drink
itu kan riwayatnya seperti itu, jadi sekedar contoh saja
jadi seperti yang saya katakan tadi bahwa kalau bisnis itu kita lihat bukan
sebagai sebuah prasarana menghasilkan profit yang sebesar-besarnya. Itu dulu kalau
kita kuliah kan diajari ekonomi terutama dalam pengantar ilmu ekonomi itu kan prinsip
ekonomi itu adalah bagaimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya menghasilkan
yang sebesar-besarnya. Itu saya bilang itu prinsipnya orang judi. Tentu maksudnya
tidak seperti itu, sebetulnya kalau dijabarkan kan jadi dua prinsip kan dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu, dengan pengorbanan tertentu menghasilkan
hasil sebesar-besarnya. Itu baru lebih make sense ya kan. Nah, di situ memang lalu
kemudian sebuah bisnis di situ dengan pengorbanan tertentu menghasilkan yang sebesar-besarnya,
yang sekecil-kecilnya menghasilkan yang tertentu di sini tentunya akan menghasilkan
nilai tambah. Nilai tambah dalam bahasa seorang accounting disebut dengan profit,
bahasanya accounting itu profit, kalau sebagai konsumen lain lagi dengan nilai tambah
karena konsep value itu tergantung pakai konsepnya orang keuangan atau konsepnya
seorang filosof atau konsepnya orang makro itu sudah beda pengertian nilai itu. Nah
dalam konteks ini, profit itu memang diperlukan seperti apa yang saya katakan tapi
itu untuk menumbuhkan usaha. Itulah pertumbuhan usaha yang paling sehat sumbernya
uangnya itu dari mana bukan dari bank, dari hasil operation. Hasil operation itu
baru akan ada uang lebih kalau ada profit.
Kalau uang yang dihasilkan sama dengan pada waktu dia beli bahan mentah dan untuk
membayar gaji karyawan uangnya itu berputarnya ke situ terus nggak ada cash flow
yang lebih. Free cash flow inilah yang diperlukan supaya bisa tumbuh lebih besar
lagi, tapi sekali lagi seperti tadi yang saya katakan kalau bisnis itu hanya orientasinya
kepada profit maka suatu ketika kita akan di tingkat economic animal ini yang mesti
hati-hati.
Manusia kalau ditanya semua pasti kepengennya hidup untuk bahagia, nggak ada satu
orangpun yang ditanya eh ada nggak kamu ada yang bercita-cita suatu ketika kamu kepengen
semakin lama semakin menderita, saya percaya nggak ada satu manusia pun yang seperti
itu. Dan unfortunately kebahagiaan itu bukan hanya monopoli orang kaya, kebahagiaan
itu bukan terkait soal apa yang dimiliki, karena kebahagiaan itu sebetulnya rumusnya
adalah total possesion dibagi desire itu happines. Apa yang dimiliki itu dibagi dengan
apa yang diinginkan, kalau yang dimiliki itu tertentu keinginannya tambah lama tambah
membesar sebuah bilangan dibagi dengan bilangan tambah besar hasilnya tambah kecil,
kebahagiannya turun. Sebaliknya dia punya hanya punya secukupnya saja keinginannya
sangat terkendali bahkan sangat minimal sekali sebuah bilangan tertentu dibagi dengan
bilangan semakin kecil hasilnya semakin bertambah besar. Nah ini yang perlu disadari
bahwa kita kepengen semuanya bahagia.
Bisnis itu bukan tujuan akhirnya untuk mencari profit, bisnis itu hanya sekedar
sarana supaya mengisi kehidupan kita supaya lebih bermakna itu yang sering saya katakan
from succes to significant, dari keberhasilan menuju ke bermaknaan dan kita baru
sekali lagi mengatakan menuju kebermaknaan kalau memang bisnis yang kita bangun itu
berfaedah bagi banyak orang balik lagi urip iki urup, jadi hidup itu memang harus
berfaedah untuk banyak orang. Dan sekali saja anda memiliki motivasi yang mulia seperti
itu energi akan mengalir dengan sendirinya anda tidak akan merasa lelah atau kelelahan
didalam membangun dalam bisnis mengembangkan bisnis bukan karena keserakahan bukan
karena lebih ingin mengejar profit bukan karena kepengen menjadi monopolistik, tapi
karena ada tujuan-tujuan lain yang lebih mulia yang ingin dihasilkan. Kalau seperti
itu dijamin orang itu pasti akan lebih bahagia, saya tidak mengatakan pasti bahagia,
karena bahagia itu sesuatu yang mudah diucapkan susah dicapai pasti lebih bahagia
lebih tapi belum tentu bahagia tapi kan sudah mending tambah kaya tambah bahagia,
bukan tambah kaya tambah menderita. Lebih celaka lagi tambah tidak punya tambah menderita.
Seorang entrepreneur harus punya nilai-nilai luhur seperti itu, itu sekali lagi membedakan
entrepreneur dengan seorang saudagar pedagang semata-mata.
Sampai jumpa UC Onliner..
Sumber: T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online