Kamis, 10 April 2014

FROM SUCCESS TO SIGNIFICANT - Sudhamek AWS

Salam entrepreneur UC Onlier. Seperti yang dikatakan oleh Schumpeter bahwa sebuah negara itu maju Schumpeter itu salah satu ekonom terkemuka. Dia mengatakan bahwa satu negara itu ekonominya akan maju, salah satunya tadi selain dilahirkannya entrepreneur-entrepreneur juga adalah yang kedua adalah dibangunnya sebuah sistem yang bisa mendorong terjadinya kreativitas dan inovasi dan yang ketiga tentunya adalah inovasi itu sendiri. Kalau ini sistemnya yang kedua yang ketiga ini  ini lebih kepada hasil konkrit dari inovasi itu sendiri. Inovasi ini adalah memang kunci utama bisnis apapun pada akhirnya untuk bisa bukan hanya survive tapi menjadi pemenang dalam jangka panjang memang di inovasi.
Inovasi itu sendiri bisa dari dalam bisa dari luar, bisa karena karya dari pemikiran seseorang bisa juga karena dia itu output dari bekerjanya sebuah sistem. Artinya untuk melalukan inovasi itu perlu juga dibangun sebuah sistem sehingga bisa terdorong lahirnya inovasi tadi. Makanya Schumpeter tadi mengatakan sebagaia poin yang kedua.
Nah kalau dari pengalaman saya sendiri, yang dikatakan inovasi itu kan ada yang merumuskan inovasi itu adalah formula dari invention plus commercialization, artinya ada temuan-temuan, tapi temuan itu bisa menjadi komersil. Anda menemukan sebuah produk anda bisa membikin sebuah katakanlah sebuah pesawat super sonic, tapi kalau tidak ada nilai komersilnya that is not a innovation, that is only invention dan bisnis yang diperlukan adalah innovation dan di dalam innovation ada invention, yang kita butuhkan bukan hanya invention. Nah kedua seperti itu.
Ketiga juga yang perlu diingat yang namanya inovasi itu prosesnya, itu dimulai dari ideation, dari ideation itulah keluar creativity, creativity itulah diwujudkan dengan outcome tertentu atau output tertentu di situlah akan terjadi innovation itu yang ketiga.
Yang keempat  inovation itu bisa dilihat, jangan dilihat maksud saya bahwa itu dalam artian produk inovation proses pun juga sebuah inovation, produk itu juga bisa sebuah innovation, proses pun itu juga sebuah innovation. Nah termasuk strategi dan strategi itu adalah innovation yang paling impactfull adalah innovation dalam sebuah strategi itu yang dampaknya paling besar dia, bahkan lebih besar dari produk innovation.
Ini yang kemudian apa namanya tinggal kita sikapi kalau perusahaan kita masih kecil ya kita belum bisa muluk-muluk melakukan inovasinya dalam membangun sistem segala macam, ya sudah di sinilah lalu balik lagi peranan dari pendiri tersebut memeras otaknya keluarlah ide-ide terobosan dan kemudian ide-ide itu dia wujudkan dari sebuah ideation menjadi sebuah inovation.
Misalnya pada waktu saya ya pertama kali masuk di bisnis minuman. Saya tahu bahwa kita sebagai new player di minuman. Pemain minuman sudah cukup banyak gitu, maka saya berpikirnya masuk dari satu pintu yang dimana istilahnya kalau menyerbu ke sarang musuh kita pilih pintu gerbang yang penjaga paling lemah dan sekali lagi penjagaan itu lemah atau tidak lemah itu relatif. Relatifitas itu terletak kepada kemudian balik lagi ini inovasi yang kita lakukan baik dalam strategi, produk, preses segala macam. Pada saat itu kemudian saya masuk minuman itu dengan memperkenalkan jenis minuman yang memang belum ada di pasar balik lagi ini differentation ini saya katakan. Yang disebut namanya jelly itu adalah masuk dalam kategori confectionary itu bukan minuman, itu di situ kemudian saya modifikasi sedemikian rupa jelly itu saya buat lebih encer sehingga dia bisa diklip menjadi jelly drink minuman tapi bukannya hanya sekedar bentuk minuman jelly drink tapi saya tambahkan ingredient tertentu yang memberikan nilai tambah bagi konsumen kita. Terus ada differentationnya itupun saya luncurkan dengan packaging yang sedemikian rupa yang di pasar saat itu belum ada. Singkat kata dari packaging, dari produknya  dari apa cara menjualnya dari komunikasinya semua kita bikin memang berbeda dan perbedaan itu sekali lagi di appreciate oleh konsumen dan itu yang kemudian membuat menjadi sebuah keberhasilan. Okky Jelly Drink itu kan riwayatnya seperti itu, jadi sekedar contoh saja
jadi seperti yang saya katakan tadi bahwa kalau bisnis itu kita lihat bukan  sebagai sebuah prasarana menghasilkan profit yang sebesar-besarnya. Itu dulu kalau kita kuliah kan diajari ekonomi terutama dalam pengantar ilmu ekonomi itu kan prinsip ekonomi itu adalah bagaimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya menghasilkan yang sebesar-besarnya. Itu saya bilang itu prinsipnya orang judi. Tentu maksudnya tidak seperti itu, sebetulnya kalau dijabarkan kan jadi dua prinsip kan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu, dengan pengorbanan tertentu menghasilkan hasil sebesar-besarnya. Itu baru lebih make sense ya kan. Nah, di situ memang lalu kemudian sebuah bisnis di situ dengan pengorbanan tertentu menghasilkan yang sebesar-besarnya, yang sekecil-kecilnya menghasilkan  yang tertentu di sini tentunya akan menghasilkan nilai tambah. Nilai tambah dalam bahasa seorang accounting disebut dengan profit, bahasanya accounting itu profit, kalau sebagai konsumen lain lagi dengan nilai tambah karena konsep value itu tergantung pakai konsepnya orang keuangan atau konsepnya seorang filosof atau konsepnya orang makro itu sudah beda pengertian nilai itu. Nah dalam konteks ini, profit itu memang diperlukan seperti apa yang saya katakan tapi itu untuk menumbuhkan usaha. Itulah pertumbuhan usaha yang paling sehat sumbernya uangnya itu dari mana bukan dari bank, dari hasil operation. Hasil operation itu baru akan ada uang lebih kalau ada profit.
Kalau uang yang dihasilkan sama dengan pada waktu dia beli bahan mentah dan untuk membayar gaji karyawan uangnya itu berputarnya ke situ terus nggak ada cash flow yang lebih. Free cash flow inilah yang diperlukan supaya bisa tumbuh lebih besar lagi, tapi sekali lagi seperti tadi yang saya katakan kalau bisnis itu hanya orientasinya kepada profit maka suatu ketika kita akan di tingkat economic animal ini yang mesti hati-hati.
Manusia kalau ditanya semua pasti kepengennya hidup untuk bahagia, nggak ada satu orangpun yang ditanya eh ada nggak kamu ada yang bercita-cita suatu ketika kamu kepengen semakin lama semakin menderita, saya percaya nggak ada satu manusia pun yang seperti itu. Dan unfortunately kebahagiaan itu bukan hanya monopoli orang kaya, kebahagiaan itu bukan terkait soal apa yang dimiliki, karena kebahagiaan itu sebetulnya rumusnya adalah total possesion dibagi desire itu happines. Apa yang dimiliki itu dibagi dengan apa yang diinginkan, kalau yang dimiliki itu tertentu keinginannya tambah lama tambah membesar sebuah bilangan dibagi dengan bilangan tambah besar hasilnya tambah kecil, kebahagiannya turun. Sebaliknya dia punya hanya punya secukupnya saja keinginannya sangat terkendali bahkan sangat minimal sekali sebuah bilangan tertentu dibagi dengan bilangan semakin kecil hasilnya semakin bertambah besar. Nah ini yang perlu disadari bahwa kita kepengen semuanya bahagia.
Bisnis itu bukan tujuan akhirnya untuk mencari profit, bisnis itu hanya sekedar sarana supaya mengisi kehidupan kita supaya lebih bermakna itu yang sering saya katakan from succes to significant, dari keberhasilan menuju ke bermaknaan dan kita baru sekali lagi mengatakan menuju kebermaknaan kalau memang bisnis yang kita bangun itu berfaedah bagi banyak orang balik lagi urip iki urup, jadi hidup itu memang harus berfaedah untuk banyak orang. Dan sekali saja anda memiliki motivasi yang mulia seperti itu energi akan mengalir dengan sendirinya anda tidak akan merasa lelah atau kelelahan didalam membangun dalam bisnis mengembangkan bisnis bukan karena keserakahan bukan karena lebih ingin mengejar profit bukan karena kepengen menjadi monopolistik, tapi karena ada tujuan-tujuan lain yang lebih mulia yang ingin dihasilkan. Kalau seperti itu dijamin orang itu pasti akan lebih bahagia, saya tidak mengatakan pasti bahagia, karena bahagia itu sesuatu yang  mudah diucapkan susah dicapai pasti lebih bahagia lebih tapi belum tentu bahagia tapi kan sudah mending tambah kaya tambah bahagia, bukan tambah kaya tambah menderita. Lebih celaka lagi tambah tidak punya tambah menderita. Seorang entrepreneur harus punya nilai-nilai luhur seperti itu, itu sekali lagi membedakan entrepreneur dengan seorang saudagar pedagang semata-mata.
Sampai jumpa UC Onliner..

Sumber: T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online