Salam jumpa lagi UC Onliner dan Salam Entrepreneur tentunya. Sekarang saya ingin
mengajak Anda semua untuk mengikuti sebuah kisah imajiner. Ini sebuah kisah yang
tidak sesungguhnya terjadi tetapi sengaja dikarang sedemikian rupa supaya semirip
mungkin dengan dunia nyata. Tujuannya apa? Supaya kita belajar tentang sesuatu yang
lebih praktis yang kita bisa gunakan di dalam bisnis kita masing-masing. Saya menyebutnya
sebagai cerita Mas Joko, atau cerita Joko Mempersiapkan Pertumbuhan Usahanya. Dan
kita sekarang bersama-sama akan mendengar apa yang dilakukan Joko dan apa saja yang
dipersiapkannya supaya usahanya bertumbuh?
Saya menyebutnya sebagai kisah tentang kios kuliner selera. Bayangkan di sebuah
basement gedung tinggi ada foodcourt atau ada pujasera tempat kios-kios makanan disediakan
untuk para karyawan. Kalau Anda pergi ke gedung-gedung, di Jakarta biasanya bertemu
dengan ini. Dalam satu ruangan bisa ada sepuluh, kadang ada yang dua puluh kios.
Harga yang dijual biasanya tidak mahal. Sehingga banyak karyawan gedung yang datang
ke sana.
Nah, alkisah ada seseorang yang namanya Joko memiliki sebiah kios di sana.
Di sebuah kantin karyawan yang namanya Seroja. Dan di tempat itu ada sepuluh kios.
Ternyata tidak semua laku. Hanya kira-kira dua puluh persen yang laku. Lima puluh
persennya ya hanya biasa-biasa saja penghasilannya dan tiga puluh persen termasuk
yang sepi. Dan yang sepi adalah salah satunya milik Joko ini.
Joko rupanya ingin maju. Dia sadar tahun depan anaknya akan masuk TK, akan masuk
SD. Ada biaya yang harus dikeluarkan. Ada tambahan biaya untuk setiap bulannya. Sehingga
dia mengatakan, “Tahun depan penjualanku harus naik dua kali. Tapi bagaimana
caranya?”. Nah, rupanya Joko senang belajar dan kemudian dia ikut di UCEO.
Dia belajar bagaimana menumbuhkan usahanya. Mari kita ikuti kisahnya dari Joko ini
menumbuhkan usahannya. Joko belajar bahwa peluang dari masalah. Lalu peluangnya harus
diinovasikan dan kemudian resikonya harus dikelola. Sekarang bagaimana caranya? Praktisnya
bagaimana? Dari masalah bisa menemukan peluang.
Nah, inilah yang Joko lakukan. Joko menggunakan rumus ABBA. “A”nya apa?
Amati, Bertanya, Berdiskusi, dan Analisa. Siapa yang diaamati? Siapa yang diajak
bertanya? Siapa yang diajak berdiskusi? Siapa lagi kalau bukan pelanggan? Nah, Joko
rupanya sudah paham bahwa pelanggan adalah sumber informasi, sumber inspirasi, dan
sumber inovasi, seperti yang dikatakan oleh Pak Ciputra. Sehingga mereka harus diamati,
harus ditanya, diajak diskusi, dan hasilnya kita analisa. Bagaimana mengamati secara
praktis? Nah, Joko belajar mengamati dengan menggunakan lima panca indera. Ketika
mengamati sesuatu, sang entrepreneur menggunakan seluruh panca inderanya. Menggunakan
matanya, menggunakan telinganya, menggunakan hidungnya, menggunakan mulutnya untuk
mengecap, dan menggunakan tangannya untuk merasa. Dia meneropong pasar dengan panca
inderanya dia. Dan inilah yang dilakukan oleh Joko, dia mengamati kantin, sekarang
seluruh panca inderanya digunakan. Ternyata ketika dia menggunakan matanya dengan
lebih awas, dia melihat kiosnya dia lebih berantakan. Tidak rapi, tidak bersih.
Sementara yang lain bersih dan rapi. Khususnya yang punya antrian panjang dia lihat,
“Wah, yang ini memang lebih bersih dan lebih rapi dari dia”. Dia sekarang
pasang telinganya lebih tajam. Dia mendengar komentar-komentar orang. Dia mendengar
ada pelanggan yang mengatakan, “Ini ukuran gelas tehnya tanggung. Minum sebanyak
ini kurang. Kurang kenyang”. Ada yang mengatakan, “Ini porsi nasinya
terlalu sedikit untuk laki-laki, tapi kebanyakan untuk perempuan”.
Joko mulai sadar. Telinganya kurang dipergunakan dengan baik untuk mendengar pelanggan.
Bahkan ada pelanggan mengatakan. “Kok nggak ada menu untuk sarapan?”.
Dia baru sadar ternyata ada orang yang bermasalah perlu sarapan tapi tidak ada. Bukankah
itu peluang? Dia sekarang menggunakan hidungnya untuk mencium lebih baik. Ternyata
ada kios yang menebar bau masakan lebih baik. Sehingga orang tertarik untuk datang.
Dan ketika dia menggunakan lidahnya, dia datang kepada kios yang paling laku.Rupanya
dia suruh orang lain untuk membeli dan membandingkan dengan masakan yang dia miliki.
Dia harus akui ada masakan yang lebih enak. Yang lebih enak punya lebih banyak pelanggan.
Kemudian dia menggunakan tangannya untuk memeriksa sejauh mana piring-piring yang
dicuci bersih. Ternyata dia menemukan di tempat lain ada yang lebih bersih dicucinya.
Nah, rupanya dengan menggunakan seluruh panca inderanya, dia memahami lebih banyak.
Menemukan lebih banyak masalah. Dan dengan lebih banyak masalah, lebih banyak peluang
untuk memperbaiki bukan. Nah sekarang Joko mencatat itu semua dari pengamatan panca
indera Joko menemukan banyak fakta bahwa kios kuliner miliknya memang dibawah standar
rata - rata kios yang lain yang ada di kantin Seroja ini. Ia kemudian membuat daftar
yang hal mana saja yang ia bisa perbaiki dengan segera namun ketika Joko membuat
daftar "Wah kok banyak sekali, kalau dilakukan semua bisa repot." Belum tentu dia
bisa melakukan semua lalu dia membuat prioritas dia membuat kategori A,B dan C. Apa
itu kategori A,B, dan C, "A" sangat mempengaruhi keputusan pelanggan dalam membeli
jadi artinya apa kalau masuk A harus sungguh - sungguh dilakukan. Misalnya apa? Harga
air minum yang sama dengan pesaing rupanya harga minumannya dia lebih mahal dia baru
sadar ketika dia memperhatikan lalu harga dan besar porsi dari makanan rupanya para
pelanggan di kantin Seroja sangat memperhitungkan besarnya porsi, mereka suka makan
yang banyak, itu sangat penting sangat diperhitungkan harganya itu kelompok A jadi
A harus dilakukan. "B" cukup mempengaruhi pelanggan kalau bisa harus kita lakukan
misalnya apa kebersihan, pelayanan yang ramah, dan yang "C" oh kerapihan. Rupanya
dia melihat soal kerapihan tidak terlalu penting yang lain masih yang lain - lain
juga tidak terlalu rapih tapi tetap laku. Nah sehingga kemudian Joko mulai tahu yang
mana yang ia harus lakukan harus dia temukan kalau ingin meningkatkan penjualannya.
Mengamati tidak cukup, masih ingat ada ABBA masih ada B dan B yang lain yaitu bertanya
dan berdiskusi, Joko sengaja duduk diantara pengunjung seakan seorang karyawan gedung
dia ikut makan dan membuka percakapan dan berkenalan akhirnya dan sambil dia berkenalan
dia memperhatikan, ini orang - orang yang disekitar sini memilihnya menunya apa saja
dan dia membuka diskusi kenapa pilih ini kenapa bukan ini dan lain - lain. Jadi sekarang
panca inderanya dibuka bukan dengan mengamati secara pasif tetapi juga dengan bertanya
dan berdiskusi. Setelah itu Joko membangun pertemanan dengan mereka dan melanjutkan
diskusinya sehingga ia semakin lama dia semakin tahu. Kemudian apa yang dia temukan
sangat menarik Joko ini ternyata bertemu dengan sekelompok orang yang sering bertemu
bersama -sama disana, ternyata mereka menamakan dirinya sebagai sebuah komunitas
sendiri namanya apa komunitas "PanSel" apa itu pansel? pansel adalah pantai selatan
mereka berasal dari pantai selatan Jawa Tengah dan semua dari mereka lulusan SMK
ada yang dari mesin ada yang dari elektro dan semua mereka atau kebanyakan mereka
bekerja di Engineering mereka senang bertemu satu sama lain dan kantin Seroja merupakan
adalah salah satu tempat untuk bertemu. Nah sekarang dengan cara bertanya dan bertemu
dengan pelanggan Joko bertemu dengan satu pelanggan yang bisa menjadi prospek untuk
bisnisnya, sekarang bukankah masalah mulai beralih jadi peluang ketika masalah itu
dihadapi dengan cerdik Joko bertemu dengan peluang - peluang baru percakapan dan
pertemanan dengan kelompok pansel ini ternyata betul - betul menghasilkan sesuatu
Joko bertanya tentang masalah - masalah yang mereka hadapi ketika mereka makan siang
atau makan sore ada banyak usulan dari mereka termasuk mereka sepakat kalau setiap
hari Jumat Joko bisa menyediakan menu khas pantai selatan yang lebih banyak maka
mereka akan undang teman - temannya untuk makan dari kiosnya Joko masalah dan
usulan dari kiosnya Joko telah menciptakan inspirasi dan inovasi namun untuk dapat
mengumpulkan lebih banyak gagasan Joko menggunakan sebuah rumus kreatifitas yang
namanya TAKUTIRUKO. Kami berharap anda terus mengembangkan usaha anda dan anda menjadi
bagian dari perusahaan - perusahaan Indonesia yang menciptakan lapangan pekerjaan
dan ikut serta memakmurkan negri.
Terima kasih atas perhatian anda dan Salam Entrepreneur!
Sumber : T100
UCEO - Universitas Ciputra Entrepreneurship Online